Jawabannya, untuk proses pendidikan bahasa Jepang dan teori kerja selama 4 bulan, ujian sertifikasi di Japan Foundation dan pengurusan dokumen imigrasi. BELUM ADA fasilitas dana talangan. Artinya, untuk 3 proses di atas, peserta harus menyiapkannya secara mandiri atau pribadi, namun kami akan informasikan melalui whatsapp ataupun media sosial JCC jika program Dana Talang sudah ada.

Adapun untuk biaya pemberangkatan, seperti biaya tiket pesawat dan biaya pengurusan dokumen imigrasi. Itu bisa menggunakan dana talangan, apabila perusahaan Jepang yang menerimanya bekerja memberikan fasiltas dana talangan.

Jadi, dana talangan hanya bisa diberikan untuk biaya tiket pesawat dan biaya pengurusan dokumen COE / ijin tinggal yang dikeluarkan oleh pihak imigrasi Jepang. Dan yang memberikan fasilitas tersebut adalah perusahaan Jepang yang menerima peserta bekerja. Jika tidak ada fasilitas tersebut, maka peserta wajib menyiapkannya secara mandiri atau pribadi.

Jawabannya, Iya Memiliki Ijin Resmi.

Japan Career Center adalah lembaga berbadan hukum yang memiiki ijin operasional usaha dari pemerintah republik Indonesia, dan dari Dinas Tenaga Kerja.

Untuk melihat lampiran foto ijin operasional dari pemerintah republik Indonesia, calon peserta dapat melihatnya dengan mengklik link berikut :

Adapun untuk lampiran foto ijin rekomendasi dari Dinas Tenaga Kerja, calon peserta dapat melihatnya dengan mengklik link berikut : 

Ijin SO adalah ijin yang dikeluarkan oleh kementrian tenaga kerja  untuk LPK yang menjalankan program pemagangan/Jisushei di Jepang.

Sedangkan program kerja ke Jepang yang diselenggaran oleh Japan Career Center, adalah program persiapan kerja di Jepang, yang nantinya akan di ikuti oleh calon peserta secara mandiri untuk program visa kerja/Tokuteiginou.

Sehingga, Ijin SO untuk program visa kerja/tokuteiginou tidak di butuhkan atau tidak terpakai.

A. Program Magang/Jisshusei :
1. Syarat utama bisa magang adalah memiliki kondisi fisik yang sempurna. (tinggi badan dan berat badan harus ideal, mata tidak boleh minus/tidak boleh menggunakan kaca mata, tidak boleh memiliki tato, untuk laki-laki kupingnya tidak boleh bertindik)
2. Ijin magang di Jepang maksimal hanya selama 3 tahun.
3. Selama 3 tahun tidak boleh pindah tempat kerja.
4. Gaji yang di dapatkan hanya 1/2 (setengah) dari gaji dengan program visa kerja/tokuteiginou.

B. Program Visa Kerja/Tokuteiginou
1. Syarat utama bisa bekerja di Jepang adalah memiliki sertifikasi bahasa Jepang level N4/A2 dan sertifikasi keahlian khusus/SSW yang dikeluarkan oleh Japan Foundation.
2. Kondisi fisik yang prima bukan faktor utama (calon peserta dengan tinggi badan dan berat badan tidak ideal, menggunakan kaca mata, memiliki tato atau bertindik tetap bisa mengikuti program).
3. Ijin visa kerja di Jepang bisa sampai dengan 5 tahun.
4. Diperbolehkan pindah tempat kerja di Jepang, apabila mendapatkan penawaran kerja dengan gaji yang lebih tinggi.
5. Besaran gaji 2 x lipat lebih besar di bandingkan dengan program magang/Jisushei.

Jawabannya, Tidak Ada Yang Bisa Menjamin, Kecuali Diri Calon Peserta Sendiri.

Selama peserta bisa menyelesaikan semua tahapan program kerja ke Jepang ini dengan baik. Maka 99% peserta akan berhasil dan sukses untuk bisa bekerja di Jepang.

Tahapan yang dimaksud adalah :
1. Peserta bisa menyelesaikan masa pendidikan dan pelatihan selama 4 bulan sampai dengan selesai, dengan penuh komitmen dan tanggung jawab.
2. Peserta bisa lulus dan mendapatkan sertifikasi bahasa Jepang dan keahlian khusus dari Japan Foundation.
3. Peserta bisa mengikuti jadwal wawancara kerja dengan perusahaan Jepang, tanpa minta di reschedule berkali-kali karena bentrok dengan jadwal acara calon peserta.
4. Peserta bisa mengikuti semua instruksi dan arahan pada saat mengurusi dokumen kontrak kerja dan dokumen imigrasi sebelum berangkat kerja ke Jepang.
5. Peserta tidak membatalkan kontrak kerja secara sepihak atau secara tiba-tiba karena alasan pribadi atau keluarga.

Selama peserta bisa berkomitmen dan sungguh-sungguh menjalani semua proses di dalam program ini. maka jaminan bisa bekerja di Jepang pun sangat besar.

Jawabannya, cukup banyak.

Sejak tahun 2021 sampai dengan saat ini masih ada beberapa peserta yang belum dan gagal untuk berangkat kerja ke Jepang.

Dan hal ini mengakibatkan, kebutuhan tenaga kerja di Jepang belum bisa dipenuhi secara maksimal. Sehingga kebutuhan tenaga kerja di Jepang sampai dengan saat ini masih sangat besar.

Jawabannya, Ada.

Kamu bisa melihat beberapa video testimoni alumni peserta program kerja ke Jepang dengan klik link di bawah ini :

Jawabannya, Bukan.

Peserta yang belum dan gagal berangkat kerja ke Jepang sampai dengan saat ini adalah karena faktor pribadi dari peserta itu sendiri. Seperti :

1. Tidak bisa mengatur waktu antara bekerja dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan di Japan Career Center
2. Karena tidak bisa mengatur waktu dengan baik, akibatnya banyak peserta yang sering ijin tidak mengikuti jadwal pelatihan dan pendidikan.
3. Dampak dari seringnya ijin tidak mengikuti jadwal pelatihan adalah banyak yang akhirnya ketinggalan materi pendidikan.
4. Karena ketinggalan materi pendidikan dan pelatihan, akhirnya berasumsi pendidikan bahasa Jepang dan teori kerja di Jepang itu sulit.
5. Setelah memiliki asumsi bahwa pendidikan dan teori kerja di Jepang itu sulit, banyak yang kehilangan motivasi untuk bekerja di Jepang.
6. Setelah kehilangan motivasi, beberapa peserta menyatakan mengundurkan diri dari masa pendidikan dan pelatihan, dan sebagian lagi minta mengulang kelas pelatihan dan pendidikan di angkatan berikutnya.

Namun, calon peserta tidak perlu khawatir. Tidak semua peserta mengalami masalah di atas. Buktinya masih banyak peserta yang bisa menyelesaikan masa pendidikan dan pelatihan sampai dengan selesai. Dan berhasil mendapatkan pekerjaan di Jepang.

Semua itu dikembalikan ke pribadi masing-masing orang, jika calon peserta sunguh-sungguh mengikuti program ini. dan memiliki tekad yang bulat ingin sukses di usia muda. Maka, insyaallah calon peserta akan berhasil dan sukses untuk bekerja di Jepang dalam waktu kurang dari 1 tahun.

Jawabannya, Tidak Gagal.

Japan Career Center telah bekerjasama dengan beberapa Torokushien kikan di Jepang. Torokushien kikan adalah organisasi di Jepang yang memiliki puluhan bahkan ratusan klien perusahaan Jepang yang membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia.

Artinya, jika peserta gagal pada wawancara kerja dengan perusahaan Jepang yang pertama. Maka, Japan Career Center akan menjadwalkan kembali wawancara kerja dengan perusahaan Jepang yang kedua, ketiga, keempat, dst. Sampai peserta lulusa wawancara kerja dan mendapatkan kerja di Jepang.

Adapun waktu untuk menunggu jadwal wawancara kerja dengan perusahaan Jepang selanjutnya adalah rata-rata antara 2 minggu s.d 4 minggu.

Jawabannya, Tidak Perlu.

Jika peserta gagal pada tes ujian sertifikasi Japan Foundation, peserta bisa mengikuti tes kembali pada saat jadwal ujian tes dibuka. Artinya bukan sistem gugur. Dan untuk mengikuti ujian tes kembali dari Japan Foundation, peserta diharuskan membayar kembali ke pihak Japan Foundation.

Namun, jika peserta ingin mengikuti pendidikan kembali untuk menambah ilmu. itu sangat diperbolehkan. dan semuanya gratis/peserta tidak perlu melakukan pembayaran kembali untuk biaya pendidikan ke Japan Career Center.

Jawabannya, Peserta Bisa Mengikuti Pendidikan Dengan Metode Online.

Jika peserta memiliki jadwal kerja yang tidak pasti karena terkena sistem Shift. Maka sangat disarankan bisa mengikuti masa pendidikan dan pelatihan dengan metode Online. 

Kelebihan dari metode pelatihan secara online adalah setiap sesi atau setiap pertemuan itu akan direkam/ada rekamannya. Sehingga, ketika peserta tidak bisa mengikuti pendidikan karena bekerja, maka peserta bisa melihat rekaman pendidikan dan pelatihan di sesi yang dia tidak bisa ikuti. Sehingga, peserta tidak akan ketinggalan materi dan tetap bisa mengikuti pelatihan dengan baik sampai dengan selesai selama 4 bulan.